Iya dan Tidak
Saya termasuk orang yang jahat kepada diri sendiri. Kenapa? Karena sering mengatakan "Iya, saya bisa." Dari dulu, saya bukan tipe orang yang mudah menolak ajakan dan permintaan orang lain. Saya selalu berpikir "Apa yang salah dalam membantu orang lain? Bukannya itu hal yang baik?" Namun tanpa disadari, saya menyiksa diri sendiri secara perlahan.
Alasan saya tidak bisa menolak adalah saya takut mengecewakan, dibenci, dan dimarahi orang lain. Ketakutan tersebut membuat saya susah untuk mengatakan kata tidak. Akibatnya? Saya melakukan banyak hal yang tidak ingin saya lakukan. Lebih parahnya lagi, saya sering mengorbankan hal-hal yang ingin saya lakukan. Sering menolong atau membantu orang lain bukan berarti saya memiliki banyak teman. Teman saya tetap dikit, tapi ini lebih baik daripada membuat banyak musuh.
Terkadang saya bingung dengan orang yang dengan mudahnya mengatakan kata tidak. Apakah mereka tidak pernah merasakan ditolak saat benar-benar membutuhkan bantuan orang lain? Atau jangan-jangan saya yang salah karena terlalu sulit mengatakan tidak?
Saya tahu kalau hidup harus seimbang. Kita harus bisa mengatakan kata iya dan kata tidak dalam kondisi, ruang, dan waktu yang tepat. Praktiknya tidak mudah, tapi semoga saya bisa belajar untuk berkata tidak.
Comments
Post a Comment